Rabu, 06 April 2016

Top 3: Lelaki Dewasa di Papua Suka Disunat dengan Cara Ini

Sunat dengan alat prepex dapat dilakukan untuk anak 15 tahun ke atas. Cara kerja alat ini sangat sederhana. Pertama diawali dengan membersihkan penis, kemudian diukur penisnya untuk diketahui ukuran dalam pemakaian cincin.

Sunat dengan cara ini banyak diminati lelaki dewasa yang kebanyakan warga asli Papua. Mereka bahkan secara sukarela mendaftarkan diri untuk sirkumsisi atau sunat modern dengan menggunakan alat prepex.
Hingga sore ini, sunat dengan alat prepex berhasil menyita perhatian paling banyak dari pembaca Liputan6.com di kanal Regional, Rabu (6/4/2016).

Dua berita lainnya yang tak kalah populer adalah mengenai robot rancangan siswa SD Muhammadiyah 4 Puncang Surabaya yang mengalahkan robot buatan 16 kontestan dari negara-negara Asia dan begal yang ikut Ujian Nasional (UN).

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Sunat Cara Ini Diminati Lelaki Dewasa Papua
Tidak sakit dan hanya membutuhkan waktu sekitar 5-7 menit bagi Arnold (30) warga Jayapura untuk disunat.

"Saya enjoy," kata Arnold ketika ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura, Selasa (5/4/2016).

Arnold bersama dengan 167 orang lelaki dewasa yang kebanyakan warga asli Papua secara sukarela mendaftarkan diri untuk sirkumsisi atau sunat modern dengan menggunakan alat prepex.

"Mumpung gratis dan lokasi sirkumsisi ada di Jayapura, maka saya sengaja untuk mendaftar. Pengetahuan sirkumsisi ini sudah saya dapatkan beberapa tahun lalu dan hari ini adalah eksekusi untuk saya, " kata Arnold sambil tersenyum malu.

Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Papua Constant Karma mengaku termasuk orang pertama yang melakukan sirkumsisi tahap pertama, disusul dengan mantan Bupati Keerom Yusuf Wally dan beberapa pejabat lainnya. Sejumlah wartawan di Jayapura juga ikut sirkumsisi.

Baca Juga :
POHONPOKER.COM AGEN POKER, AGEN DOMINO DAN BANDAR Q TERPERCAYA DI INDONESIA


Senin, 02 Maret 2015

Pemilik Indosat Geber Bisnis Digital Bareng Rocket

Jakarta - Ooredoo, pemilik saham mayoritas Indosat, makin agresif menggenjot bisnis digital dan mobile payment di Asia Tenggara lewat usaha patungannya bersama Rocket Internet di Asia Pacific Internet Group (APACIG).

"Kami berhasil meningkatkan value dari perusahaan pada tahun lalu. Tahun ini kami akan lebih agresif karena yakin pasar Asia Tenggara terus tumbuh terutama dari sisi penetrasi internet dan pendapatan," ujar Group CEO Ooredoo Nasser Marafih, dalam keterangannya, Minggu (1/3/2015).

Sepanjang 2014, perusahaan patungan ini melansir empat perusahaan yakni ShopWings, Printvenue, Helpling, dan SpaceWays. Selain itu juga berhasil mengelola operasional 14 perusahaan di 15 pasar Asia Pasifik seperti Singapura, Indonesia dan Myanmar.

Perusahaan ini biasanya menggelontorkan dana bagai pemain eCommerce, marketplaces, classifieds, lead generation, dan payment. APACIG menggelontorkan dana sekitar USD 25 juta untuk portal Carmudi dan sekitar USD 19 juta untuk portal Lamudi di Februari lalu.

Tak hanya itu, pada awal 2015, melalui Philippine Internet Group menggandeng operator PLDT untuk menggenjot bisnis online di Filipina. APCIG ikut juga meracik portal Daraz yang bermain di ritel consumer good di Myanmar, Pakistan dan Bangladesh.

Ada juga marketplace Kaymuan di Myanmar, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka dan Nepal. Portal pembanding harga dengan nama PricePanda di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Thailand.

Berikutnya ada portal lowongan kerja work.com.mm dan portal iklan kalsifikasi ads.com.mm di Myanmar. Dijelaskannya, eCommerce adalah bisnis masa depan dari perseroan yang akan menjadi andalan bagi pasokan pendapatan di masa depan.

“Kerjasama dengan Ooredoo sangat bagus sejak awal. Kami sudah hadir di Australia, Bangladesh, dan Myanmar. Kami akan lanjutkan pertumbuhan positif yang terjadi dengan mengoptimalkan kekuatan Ooredoo seperti menyediakan pre install, pembayaran via mobile, dan SMS blast untuk meningkatkan pemasaran," tambah co-CEO APACIG Koen Thijssen

Rabu, 11 Februari 2015

Cindy Claudia Harahap Menyesal Belum Sempat Ngobrol dengan Rinto

Jakarta Putri bungsu Rinto Harahap, Cindy Claudia Harahap mengaku menyesal belum sempat berbincang banyak sebelum kepergiannya. Usai pulang mengantar anak dari Australia, Cindy sudah mendapati kondisi sang ayah sudah menurun dan tak sadarkan diri.

"Kondisinya sudah lemah banget. Saya menyesal banget karena nggak bisa ngobrol banyak dengan dia karena harus mengantar anak ke Australia. Saya balik dari Australia ketemu sebentar kondisinya sudah drop," kata Cindy Claudia Harahap, di TPU Kampung Kandang, Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015).

Akan tetapi, pesinetron Bidadari Yang Terluka itu sudah ikhlas melepas kepergian sang ayah selamanya. Apalagi selama ini pihak keluarga sudah memberikan usaha pengobatan yang maksimal sejak tiga tahun lalu.

"Kita semua sedih," ucap Cindy. "Tapi kita sudah berjuang lah, try to the best (mencoba yang terbaik) untuk kesembuhan papa. Kita harus ikhlas, dan sudah ikhlas."

"Yang sempat ngobrol Tamara (Bleszynsky). Papa bilang Tamara jenguk ke Singapura, saya pikir halusinasi, ternyata tidak. Dia ngobrol banyak sama papa, katanya mau ngobrol di rumah Bango. Saya justru nggak sempat ngobrol apapun sama sekali, nyesak juga ya," tambah artis 39 tahun itu.

Terakhir, Cindy Claudia Harahap mengaku sempat punya firasat jika hidup ayahnya tak akan lama lagi. Cindy sedang melihat kejanggalan pada diri Rinto Harahap ketika sedang makan pagi bersama.

"Saya sudah nggak enak hati. Terakhir saya makan sama papa, sempat bercanda-canda. Saya lihat muka papa beda, bertahun-tahun temani papa saya nggak pernah begitu. Baru kali ini lihat mukanya putih dan pucat. Kondisinya papa sudah capek ya, dikemoterapi terus tiga tahun," tandas Cindy Claudia Harahap.