Jakarta - Ooredoo, pemilik saham mayoritas Indosat,
makin agresif menggenjot bisnis digital dan mobile payment di Asia
Tenggara lewat usaha patungannya bersama Rocket Internet di Asia Pacific
Internet Group (APACIG).
"Kami berhasil meningkatkan value dari
perusahaan pada tahun lalu. Tahun ini kami akan lebih agresif karena
yakin pasar Asia Tenggara terus tumbuh terutama dari sisi penetrasi
internet dan pendapatan," ujar Group CEO Ooredoo Nasser Marafih, dalam
keterangannya, Minggu (1/3/2015).
Sepanjang 2014, perusahaan
patungan ini melansir empat perusahaan yakni ShopWings, Printvenue,
Helpling, dan SpaceWays. Selain itu juga berhasil mengelola operasional
14 perusahaan di 15 pasar Asia Pasifik seperti Singapura, Indonesia dan
Myanmar.
Perusahaan ini biasanya menggelontorkan dana bagai
pemain eCommerce, marketplaces, classifieds, lead generation, dan
payment. APACIG menggelontorkan dana sekitar USD 25 juta untuk portal
Carmudi dan sekitar USD 19 juta untuk portal Lamudi di Februari lalu.
Tak
hanya itu, pada awal 2015, melalui Philippine Internet Group
menggandeng operator PLDT untuk menggenjot bisnis online di Filipina.
APCIG ikut juga meracik portal Daraz yang bermain di ritel consumer good
di Myanmar, Pakistan dan Bangladesh.
Ada juga marketplace
Kaymuan di Myanmar, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka dan Nepal. Portal
pembanding harga dengan nama PricePanda di Singapura, Malaysia,
Indonesia, Filipina dan Thailand.
Berikutnya ada portal lowongan
kerja work.com.mm dan portal iklan kalsifikasi ads.com.mm di Myanmar.
Dijelaskannya, eCommerce adalah bisnis masa depan dari perseroan yang
akan menjadi andalan bagi pasokan pendapatan di masa depan.
“Kerjasama
dengan Ooredoo sangat bagus sejak awal. Kami sudah hadir di Australia,
Bangladesh, dan Myanmar. Kami akan lanjutkan pertumbuhan positif yang
terjadi dengan mengoptimalkan kekuatan Ooredoo seperti menyediakan pre
install, pembayaran via mobile, dan SMS blast untuk meningkatkan
pemasaran," tambah co-CEO APACIG Koen Thijssen
Senin, 02 Maret 2015
Rabu, 11 Februari 2015
Cindy Claudia Harahap Menyesal Belum Sempat Ngobrol dengan Rinto
Jakarta Putri bungsu Rinto Harahap,
Cindy Claudia Harahap mengaku menyesal belum sempat berbincang banyak
sebelum kepergiannya. Usai pulang mengantar anak dari Australia, Cindy
sudah mendapati kondisi sang ayah sudah menurun dan tak sadarkan diri.
"Kondisinya sudah lemah banget. Saya menyesal banget karena nggak bisa ngobrol banyak dengan dia karena harus mengantar anak ke Australia. Saya balik dari Australia ketemu sebentar kondisinya sudah drop," kata Cindy Claudia Harahap, di TPU Kampung Kandang, Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015).
Akan tetapi, pesinetron Bidadari Yang Terluka itu sudah ikhlas melepas kepergian sang ayah selamanya. Apalagi selama ini pihak keluarga sudah memberikan usaha pengobatan yang maksimal sejak tiga tahun lalu.
"Kita semua sedih," ucap Cindy. "Tapi kita sudah berjuang lah, try to the best (mencoba yang terbaik) untuk kesembuhan papa. Kita harus ikhlas, dan sudah ikhlas."
"Yang sempat ngobrol Tamara (Bleszynsky). Papa bilang Tamara jenguk ke Singapura, saya pikir halusinasi, ternyata tidak. Dia ngobrol banyak sama papa, katanya mau ngobrol di rumah Bango. Saya justru nggak sempat ngobrol apapun sama sekali, nyesak juga ya," tambah artis 39 tahun itu.
Terakhir, Cindy Claudia Harahap mengaku sempat punya firasat jika hidup ayahnya tak akan lama lagi. Cindy sedang melihat kejanggalan pada diri Rinto Harahap ketika sedang makan pagi bersama.
"Saya sudah nggak enak hati. Terakhir saya makan sama papa, sempat bercanda-canda. Saya lihat muka papa beda, bertahun-tahun temani papa saya nggak pernah begitu. Baru kali ini lihat mukanya putih dan pucat. Kondisinya papa sudah capek ya, dikemoterapi terus tiga tahun," tandas Cindy Claudia Harahap.
"Kondisinya sudah lemah banget. Saya menyesal banget karena nggak bisa ngobrol banyak dengan dia karena harus mengantar anak ke Australia. Saya balik dari Australia ketemu sebentar kondisinya sudah drop," kata Cindy Claudia Harahap, di TPU Kampung Kandang, Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015).
Akan tetapi, pesinetron Bidadari Yang Terluka itu sudah ikhlas melepas kepergian sang ayah selamanya. Apalagi selama ini pihak keluarga sudah memberikan usaha pengobatan yang maksimal sejak tiga tahun lalu.
"Kita semua sedih," ucap Cindy. "Tapi kita sudah berjuang lah, try to the best (mencoba yang terbaik) untuk kesembuhan papa. Kita harus ikhlas, dan sudah ikhlas."
"Yang sempat ngobrol Tamara (Bleszynsky). Papa bilang Tamara jenguk ke Singapura, saya pikir halusinasi, ternyata tidak. Dia ngobrol banyak sama papa, katanya mau ngobrol di rumah Bango. Saya justru nggak sempat ngobrol apapun sama sekali, nyesak juga ya," tambah artis 39 tahun itu.
Terakhir, Cindy Claudia Harahap mengaku sempat punya firasat jika hidup ayahnya tak akan lama lagi. Cindy sedang melihat kejanggalan pada diri Rinto Harahap ketika sedang makan pagi bersama.
"Saya sudah nggak enak hati. Terakhir saya makan sama papa, sempat bercanda-canda. Saya lihat muka papa beda, bertahun-tahun temani papa saya nggak pernah begitu. Baru kali ini lihat mukanya putih dan pucat. Kondisinya papa sudah capek ya, dikemoterapi terus tiga tahun," tandas Cindy Claudia Harahap.
Langganan:
Postingan (Atom)